Perbedaan Domain dan Subdomain yang Wajib Kamu Pahami

Perbedaan Domain dan Subdomain yang Wajib Kamu Pahami

    Kalau kamu baru mau mulai bikin website atau blog, pasti sering mendengar istilah domain dan subdomain. Nah, kebanyakan orang awam sering bingung apa sebenarnya perbedaan domain dan subdomain. Padahal, memahami perbedaan domain dan subdomain itu penting supaya kamu bisa mengatur website dengan lebih rapi dan profesional.

    Di artikel ini, kamu akan menemukan jawaban lengkap tentang perbedaan domain dan subdomain dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami.

    Apa itu Domain

    Domain adalah alamat unik dari sebuah website. Sederhananya, domain itu ibarat alamat rumahmu di internet. Kalau rumah butuh alamat untuk dikunjungi, website juga butuh domain supaya orang bisa mengaksesnya.

    Contoh domain misalnya google.com atau propagasi.web.id. Jadi, setiap kali kamu mengetik alamat itu di browser, otomatis akan diarahkan ke website yang sesuai.

    Fokus keyword perbedaan domain dan subdomain akan kita bahas detail di sini supaya makin jelas.

    Apa itu Subdomain

    Kalau domain itu alamat rumah, subdomain bisa dianggap sebagai ruangan tertentu di dalam rumah itu. Subdomain dibuat dari domain utama, lalu ditambahkan awalan sebelum nama domain.

    Contohnya blog.propagasi.web.id atau shop.example.com. Nah, kata blog atau shop itu disebut subdomain. Jadi, subdomain dipakai untuk memisahkan bagian tertentu dari sebuah website utama.

    Perbedaan Domain dan Subdomain Secara Sederhana

    Sekarang mari kita bahas perbedaan domain dan subdomain dengan singkat:

    • Domain adalah alamat utama sebuah website di internet.
    • Subdomain adalah cabang atau bagian dari domain utama untuk tujuan tertentu.
    • Domain harus kamu beli dari penyedia domain, sedangkan subdomain biasanya bisa dibuat gratis setelah kamu punya domain utama.
    • Domain cocok untuk identitas besar seperti perusahaan atau personal branding, sementara subdomain cocok untuk memisahkan konten tertentu.

    Kenapa Harus Memahami Perbedaan Domain dan Subdomain

    Buat kamu yang mau serius mengelola website, paham tentang perbedaan domain dan subdomain itu penting. Banyak orang salah strategi, misalnya:

    • Bikin banyak subdomain padahal lebih cocok dibuat sebagai kategori di dalam website.
    • Beli domain baru padahal cukup dengan subdomain.
    • Bingung kenapa SEO websitenya tidak maksimal.

    Dengan memahami perbedaan domain dan subdomain, kamu bisa memilih struktur yang tepat sesuai kebutuhan.

    Kegunaan Domain untuk Website

    Domain punya peran penting dalam branding dan profesionalisme. Dengan domain utama, kamu bisa:

    • Membangun identitas yang jelas di internet.
    • Lebih dipercaya orang karena pakai domain sendiri, bukan domain gratisan.
    • Mudah diingat karena lebih singkat.
    • Cocok untuk bisnis, portofolio, atau personal branding.

    Kegunaan Subdomain bagi Website

    Subdomain juga punya peran yang tidak kalah penting. Biasanya subdomain dipakai untuk:

    • Memisahkan area tertentu misalnya blog, toko online, atau forum.
    • Membuat halaman khusus untuk produk tertentu.
    • Melakukan pengujian sebelum fitur baru dipublikasikan.
    • Membantu mengatur konten yang banyak.

    Jadi, perbedaan domain dan subdomain di sini terlihat jelas. Domain untuk identitas utama, subdomain untuk pemisahan bagian.

    Contoh Nyata Perbedaan Domain dan Subdomain

    Biar makin kebayang, yuk lihat beberapa contoh:

    • Domain: tokopedia.com
    • Subdomain: seller.tokopedia.com

    • Domain: youtube.com

    • Subdomain: studio.youtube.com

    Dari contoh itu, kelihatan kalau subdomain dipakai untuk area tertentu dari sebuah layanan.

    Pengaruh Perbedaan Domain dan Subdomain pada SEO

    Ini salah satu pertanyaan penting yang sering muncul. Apakah subdomain punya dampak buat SEO? Jawabannya iya.

    • Google memperlakukan subdomain hampir seperti website terpisah dari domain utama. Itu artinya butuh optimasi SEO masing-masing.
    • Kalau tujuanmu hanya memisahkan kategori, sebaiknya gunakan subfolder seperti example.com/blog daripada subdomain.
    • Tapi kalau tujuannya benar-benar berbeda, subdomain bisa jadi pilihan.

    Jadi, memahami perbedaan domain dan subdomain juga penting bagi strategi SEO kamu.

    Kapan Harus Memilih Domain dan Kapan Subdomain

    • Gunakan domain kalau kamu ingin identitas mandiri atau brand baru.
    • Gunakan subdomain kalau kamu ingin memisahkan bagian dari brand utama tanpa bikin domain baru.

    Contohnya, kamu punya domain propagasi.web.id. Kalau mau bikin blog khusus, cukup bikin blog.propagasi.web.id tanpa perlu membeli domain tambahan.

    Rekomendasi Penyedia Domain Terpercaya

    Kalau kamu sudah paham perbedaan domain dan subdomain, langkah berikutnya adalah memilih penyedia domain. Salah satu sumber terpercaya yang bisa kamu pelajari ada di ICANN. ICANN adalah organisasi internasional resmi yang mengatur nama domain di seluruh dunia.

    Kesimpulan tentang Perbedaan Domain dan Subdomain

    Sekarang kamu tahu bahwa perbedaan domain dan subdomain itu ada pada fungsi dan penggunaannya. Domain adalah alamat utama sedangkan subdomain adalah bagian turunan dari domain. Memahami hal ini akan memudahkan kamu menentukan strategi dalam membangun website, termasuk soal SEO dan struktur konten.

    Jadi, jangan sampai salah pilih ya. Pastikan kamu sesuaikan tujuan website dengan penggunaan domain maupun subdomain.

    Table of Contents